Mantan Kanselir Jerman itu membela keseimbangan antara kepentingan politik dan bisnis (Foto: Alexandros Michailidis/Shutterstock) Hal itu diungkapkan Merkel dalam wawancara dengan mingguan Jerman Der Spiegel Jumat (22) ini. “Jika seseorang seperti dia [Musk] memiliki 60% dari seluruh satelit yang mengorbit di luar angkasa, hal itu seharusnya menjadi perhatian kita lebih dari sekedar politik,” katanya.
Merkel tidak mempercayai Musk, yang berkuasa di Amerika Serikat. Mantan rektor tersebut kemudian merujuk pada “hubungan tak terlihat” antara Trump dan perusahaan-perusahaan besar di Silicon Valley, “yang memiliki kekuatan finansial yang luar biasa”; Lebih lanjut ia mencatat bahwa selama 16 tahun memimpin Jerman (2005-2021), ia menyadari bahwa diperlukan keseimbangan antara kepentingan “warga negara yang berkuasa dan rakyat biasa”; Bagi masyarakat Jerman, ia menjelaskan pentingnya krisis keuangan global tahun 2007-2008 sebagai “kasus politik terakhir yang dapat memperbaiki keadaan.” “Dan ketika kasus terakhir ini sangat dipengaruhi oleh perusahaan, modal finansial, atau teknologi, maka ini merupakan tantangan yang tidak kita ketahui”, beliau menekankan; Merkel juga mencatat bahwa “dalam demokrasi, politik tidak berdaya melawan bisnis.” Baca selengkapnya:
Cara membuat catatan untuk profil Instagram Anda di komputer Cara memainkan game Netflix di smart TV Elon Musk mengungkapkan rencananya untuk pemerintahan Trump
Trump menunjuk miliarder Afrika Selatan ke kabinet masa depannya (Foto: Evan El-Amin/Shutterstock) Ini tidak masuk akal! Elon Musk dan Jeff Bezos berselisih mengenai “kesalahan” Donald Trump. Salah satu contohnya adalah industri dirgantara, di mana keduanya memiliki perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan kontrak NASA (masing-masing SpaceX dan Blue Origin).
Baca artikel selengkapnya di sini