Penemuan ini menyebabkan pelarangan asbes di Inggris pada tahun 1999. Mesothelioma terkait asbes dapat berkembang 30 hingga 50 tahun setelah paparan.
Asbes adalah sekelompok mineral berserat dan menghirupnya dapat menyebabkan kerusakan pada mesothelium – selaput yang melapisi paru-paru, jantung, dan perut. Saat terhirup, serat tersebut dapat tertinggal di paru-paru selama beberapa dekade, menyebabkan peradangan dan akhirnya mesothelioma.
Meskipun ada risiko asbes, industri kosmetik belum mampu sepenuhnya menghilangkan keberadaan zat tersebut, yang pada akhirnya mungkin terdapat dalam komposisi beberapa produk.
Baca selengkapnya:
Virus bisa menjadi senjata baru dalam pengobatan kanker; Pemahaman Penemuan molekul baru dapat memberikan jawaban mengenai pengobatan kanker Penyakit apa yang dapat didiagnosis dengan pengujian genetik? Bedak pada produk riasan bisa mengandung asbes – Foto: Alim Yakubov/Shutterstock Bagaimana asbes bisa ada dalam kosmetik Meski tidak sengaja digunakan dalam kosmetik, produk yang mengandung talk bisa terkontaminasi asbes. Karena kedekatan geologis antara bedak dan endapan asbes, yang umumnya ditemukan pada produk riasan seperti eyeshadow, perona pipi, dan post-facial, bedak mungkin mengandung jejak asbes. Pada tahun 2024, penyelidikan BBC mengungkapkan bahwa beberapa sampel kosmetik berbahan dasar talk mengandung asbes, sehingga menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen. Talk ditambang dalam jumlah besar, namun industri ini menolak peraturan dan menggunakan teknik deteksi terbatas seperti difraksi sinar-X. Hal ini berarti kontaminasi asbes tidak diketahui.
Risiko menghirup partikel asbes dalam kosmetik bubuk meningkatkan risiko berkembangnya mesothelioma, sehingga penggunaan produk tersebut berpotensi berbahaya, dengan sedikit informasi mengenai risiko yang diberikan kepada konsumen.
Menghirup partikel asbes berbahaya bagi kesehatan Anda – Foto: KPG-Payless/Shutterstock